Jurnal “Pengembangan Bahan Ajar E-learning Berbasis Google classroom Pada materi Atmosfer Kelas X Sekolah Menengah Atas”
14 min readOleh: Mareta Inova Farsiana, M.Pd SMAN 3 BATU Email: maretafarsiana@gmail.com
Abstract
The development of e-learning teaching materials for atmospheric materials is based on the results of material analysis showing that adequate media have not been used. Atmospheric material requires a lot of media such as text, maps, graphics, pictures, animations, and videos so that students are more interested and understand. On this basis, e-learning teaching materials are needed. This development research uses the google classroom application with the research steps using the development of Borg and Gall. The resulting development products are in the form of (1) material, (2) media, and (3) evaluation. The results obtained based on the product effectiveness test using a questionnaire on students obtained with good criteria. These results indicate that product development is not feasible to use for learning.
Key words: development, teaching media, e-learning, google classroom, atmosphere
Abstrak
Pengembangan bahan ajar e-learning materi atmosfer dilatarbelakangi hasil analisis materi menunjukkan belum digunakannya media yang memadai. Pada materi atmosfer banyak membutuhkan media seperti teks, peta, grafik, gambar, animasi, dan video agar siswa lebih tertarik dan paham. Atas dasar tersebut, diperlukan bahan ajar e-learning Penelitian pengembangan ini menggunakan aplikasi google classroom dengan langkah-langkah penelitiannya menggunakan pengembangan Borg dan Gall. Produk pengembangan yang dihasilkan berbentuk (1) materi, (2) media, dan (3) evaluasi. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji keefektifan produk dengan menggunakan angket terhadap siswa diperoleh dengan kriteria baik. Hasil tersebut menunjukkan pengembangan produk sudak layak untuk digunakan untuk pembelajaran. Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, e-learning, google classroom, atmosfer
PENDAHULUAN
Atmosfer merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran geografi SMA/MA kelas X. Materi ini terdiri dari lima topik pembahasan, yaitu: (1) pengenalan atmosfer, (2) cuaca dan iklim, (3) klasifikasi tipe iklim, (4) ciri-ciri iklim di Indonesia, dan (5) dampak perubahan iklim. Kelima topik membutuhkan bahan ajar dengan menggunakan media yang mudah dipahami dan menarik oleh siswa untuk meningkat kualitas pembelajaran. Sejalan dengan yang dikemukakan Prawidaradilaga (2013), ”penggunaan media pembelajaran secara benar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran” Hasil analisis materi atmosfer pada buku Erlangga (2013) yang digunakan di sekolah untuk bahan ajar menunjukkan belum digunakannya media yang memadai. Sejalan dengan hal itu penelitian yang dilakukan oleh Sahrir (2011) menunjukkan identifikasi kekurangan pada buku teks pada materi atmosfer. Kekurangan tersebut di antaranya: (1) kesalahan bahasa, fakta/data, konsep, generalisasi, (2) kurang tepat penyajian gambar, (3) kesalahan objek material dan objek formal, serta (4) sulitnya ketercernaan materi. Oleh sebah itu, dibutuhkan bahan ajar yang dilengkapi dengan media untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran. Penggunaan bahan ajar yang dapat memuat media teks, grafik, peta, gambar, video, animasi dan dapat di update setiap saat salah satunya dengan menggunakan teknologi internet. Pengunaan bahan ajar e-learning dengan menggunakan media yang menarik diharapkan dapat membangkitkan keingintahuan siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Analisis bahan ajar pada materi atmosfer sangat cocok dikembangkan dalam bentuk e-learning. Bahan ajar menggunakan teknologi elektronik dengan menggunakan komputer secara online diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Cotton (1991), ”menyimpulkan pembelajaran dengan bantuan komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Oleh sebab itu perlu dikembangkan bahan ajar e-learning pada materi atmosfer untuk meningkatkan hasil belajar. Penggunaan bahan ajar e-learning menggunakan teknologi internet dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan siswa secara mandiri. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Rosenberg (2001), ” bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan”. Pengembangan ajar bahan elearning yang akan dikembangkan menggunakan model Clark dan Mayer. Bahan ajar e-learning pada materi atmosfer diharapkan dapat memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan hasil belajar. Penggunaan LMS dalam google classroom sangat sesuai untuk pengembangan bahan e-learning. Aplikasi ini memudahkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran. Menggunakan google classroom materi pembelajaran, tugas, kuis dan sumber belajar dapat di akses dengan internet. Penelitian yang dilakukan oleh Suwastono (2011) ,”menggunakan google classroom dapat digunakan sebagai suplemen pembelajaran dan menjadi alat bantu penyampaian bahan ajar dan tugas-tugas terstruktur siswa”. Berdasarkan pemaknaan dan pemikiran sebagaimana diuraikan pada latar belakang, penelitian ini diupayakan untuk
menghasilkan bahan ajar e-learning pada materi atmosfer kelas X SMA/MA.Pengembangan produk berupa bahan ajar e-learning yang meliputi materi, media dan penugasan yang menggunakan aplikasi google classroom . Pengembangan bahan ajar berbasis e-learning diharapkan memudahkan siswa untuk memahami materi.
METODE
Model pengembangan bahan ajar e-learning yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi model Clark and Mayer (2008). Model pengembangan ini terdiri dari empat tahap, yaitu 1) Analisis (Analysis), 2) perancangan (design), 3) pengembangan (development), 4) pengujian dan implementasi (testing and implementation ). Pengujian dilakukan dengan uji coba lapangan setelah melakukan perbaikan produk awal dilakukan sesuai dengan saran ahli materi dan ahli media. Uji coba lapangan melibatkan siswa kelas X SMAN 3 Batu. Siswa mencoba hasil pengembangan bahan ajar mengunakan aplikasi google classroom . Keberhasilan siswa dalam penggunaan bahan ajar e-learning dilhat dari hasil nilai tes untuk melihat keefektifan menggunakan google classroom . Angket diberikan kepada siswa untuk menilai kepraktisan produk. Pembuatan produk diharapkan dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran dan student center. Desain uji coba dalam pengembangan bahan ajar e-learning terdiri diri ahli materi, ahli media dan uji coba lapangan pada siswa kelas X SMA/MA. Hasil dari ahli materi dan ahli media dengan menggunakan instrumen yang berupa tanggapan digunakan untuk memperbaiki produk bahan ajar. Uji coba lapangan yang diberikan pada siswa kelas X SMA/MA yang berupa angket dapat dijadikan sebagai bahan untuk kepraktisan dan keefektifan produk. Hasil uji coba jika telah valid tidak diperlukan untuk melakukan revisi karena telah layak digunakan. Aspek yang dinilai dalam instrumen dengan mengumpulkan data yang diamati sebagai berikut: Tabel 1. Aspek penilaian No. Aspek yang dinilai Instrumen Data yang diamati Responden 1 Validitas Validasi Kevalidan – Ahli materi – Ahli media 2 Kepraktisan produk Angket Kemudahan bagi siswa menggunakan produk berserta petunjuk penggunaaan siswa 3 Keefektifan produk Soal Ketercapaian tujuan pembelajaran Siswa
Teknik analisis data diperoleh dari hasil review dan uji coba pengembangan produk bahan ajar menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dalam mengolah data. Deskriptif kualitatif beupa data dari review validasi ahli materi, media, dan ujicoba lapangan berupa masukan tanggapan, kritik, dan saran perbaikan. Deskritif kuantitaif diperoleh dari angket. Angket diperoleh dari hasil uji coba produk yang dilakukan oleh siswa. Data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan skala Likert .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengembangan dalam penelitian ini berupa bahan ajar e-learning pada materi atmosfer. Pengembangan pada materi ini disebabkan oleh belum digunakan media yang memadai pada bahan ajar atmosfer. Bahan ajar yang dikembangkan menggunakan aplikasi google classroom dalam bentuk web. Materi yang dikembangkan dalam bentuk bahan ajar e-learning pada materi atmosfer. Bahan ajar yang dikembangkan pada materi ini terdiri dari pengenalan atmosfer, cuaca dan iklim, klasifikasi tipe iklim, ciri iklim di Indonesia, dan dampak perubahan iklim global. Bahan ajar tersebut diintegrasikan dengan dalam bentuk teks, gambar, animasi, dan video sehingga dapat lebih memudahkan siswa untuk memahami materi atmosfer Penyusunan dan pengembangan dilakukan setelah menganalisis materi berdasarkan kebenaran isi materi, analisis sumber belajar, kebahasaan, penyajian, dan komponen lainnya yang berkaitan dengan bahan ajar yang dipakai di sekolah. Materi yang dikembangkan disesuaikan dengan struktur kurikulum yang ada di sekolah. Memberikan assignment dan kuis untuk menilai hasil belajar siswa. Mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar mandiri dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mencari berbagai informasi yang terkait dengan materi. Tampilan materi atmosfer bukan hanya berisi teks tapi juga terdapat video. Fungsi video untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap materi. Sejalan dengan yang Prastowo (2001), ”peserta didik cenderung akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran dengan menggunakan video”. Produk bahan ajar yang sudah dikembangkan terlebih dahulu melalui tahap validasi sebelum uji coba lapangan. Validasi terhadap bahan ajar meliputi: materi, kebahasaan, dan desain pembelajaran. Penunjukan para validator tersebut didasarkan atas kompetensi yang dimiliki dan rekomendasi dosen pembimbing. Penentuan kompetensi ahli yang bertindak sebagai validator didasarkan pada kesesuaian dengan aspek yang divalidasi. Validasi bahan ajar bertujuan untuk memberikan kelayakan produk. Aspek yang divalidasi meliputi: isi materi yang ditampilkan, bahasa dan desain pembelajaran. Sebelum uji coba dilakukan tahapan revisi produk dari ketiga validator. Saran dari validator berfungsi untuk memperbaiki produk Validasi ahli materi dilakukan sebanyak tiga kali. Validasi pertama membahas konten materi. Validasi kedua memperbaiki isi materi. Validasi ketiga mengkroscek isi materi atmosfer untuk kelayakan uji coba lapangan. saran dari validator telah diperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan ahli materi. Materi akan selalu diperbaiki sesuai dengan kebutuhan siswa dan terupdate. Materi atmosfer berisi tentang fenomena geosfer yang dapat berubah setiap saat. Materi ini membutuhkan update data seperti terjadinya perubahan dan dampak iklim. Salah satu cara memperbaiki materi dengan cara memberikan bahan ajar e-learning secara online Kemudahan dari pembelajaran dengan memberikan bahan ajar secara online materi dapat diperbaharui jika terjadi kesalahan. Pembelajaran dengan online dapat memberikan informasi terbaru. Keunggulan bahan ajar bersifat online materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan sekolah. Perbaikan materi dapat diperbaharui setiap saat
Penilaian validasi bahasa dilakukan sebanyak dua kali. Penilaian pertama masih banyak kesalahan EYD dan SPOK. Pemberian saran dan tanggapan digunakan untuk memperbaiki produk bahan ajar. Fungsinya untuk memperbaiki produk bahan ajar dari segi bahasa untuk mempermudah pembaca. Bahan ajar yang baik terdiri dari kalimat-kalimat yang mudah dicerna, dimengerti, dan tidak membingungkan Pemberian peta konsep, tujuan, dan manfaat pembelajaran telah dicantumkan di bahan ajar.Masukkan bahan ajar yang kurang komunikatif dapat dimanfaatkan dalam bentuk chat sehingga terjadi komunikasi antar guru dan siswa Validasi desain produk bertujuan untuk menguji kelayakan produk digunakan dalam pembelajaran. Saran dan tanggapan digunkan untuk memperbaiki produk bahan e-learning hasil validasi ahli desain pembelajaran produk ini sudah layak untuk digunakan. Penilaian validator sangat baik untuk produk ini. Uji coba dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu: (1) pemberian materi dengan menggunakan aplikasi google classroom secara online, (2) pengisian angket oleh siswa, dan (3) uji pemahaman siswa berupa tes 15 soal pilihan ganda Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dalam kelas. Pertemuan pertama dilakukan untuk menjelaskan penggunaan aplikasi google classroom dan menjelaskan tujuan pembelajaran atmosfer. Pertemuan kedua pelaksanaan penilaian kepraktisan dan keefetifan produk. Kepraktisan produk berupa angket siswa untuk menilai kelayakan produk. Keefektifan produk menilai hasil belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atmosfer. Setiap akhir topik diberikan tugas yang harus dikerjakan siswa. Tugas ini berfungsi untuk mengetahui siswa telah membaca materi atmosfer. Siswa yang tidak memahami materi dapat melakukan chat dengan guru. Pada akhir materi terdapat soal pilihan ganda. Pemakaian soal-soal pilihan ganda dalam google classroom dapat memudahkan memberikan penilaian secara otomatis. Jika nilai hasil evaluasi rata-rata di atas standar minimal yang ditentukan, maka produk dianggap baik. Penggunaan soal pilihan ganda bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi Berdasarkan uji lapangan yang dilakukan, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian dibagi menjadi dua. Data pertama berupa penilaian produk bahan ajar e-learning pada materi atmosfer dengan cara mengisi angket.Data yang telah diperoleh tersebut, kemudian diolah dengan teknik deskriptif presentase. Teknik ini mengubah data kuantitatif menjadi bentuk presentase dan kemudian diinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Penilaian terhadap penggunaan e-learning memiliki 43 item. Hasil yang diperoleh setelah melakukan penyebaran angket terhadap siswa, maka pengolahan data digambarkan dalam bentuk tabel. Tabel hasil angket responden uji coba lapangan, yakni: Tabel 2 Hasil Angket Penilaian Responden Uji Coba Lapangan No Indikator Jumlah butir angket X Xi % Kualifikasi 1. Penyajian Materi 10 832 920 90,4% baik 2. Interaksi Program 5 431 460 93,7% sangat baik 1. Kualitas Situs Web/Teknologi 7 570 644 88,5% baik 2. Interaksi Pemakai 6 490 552 88,8% baik
- Aspek Desain Pembelajaran
5 432 460 93,9% sangat baik - Penilaian Terhadap Panduan E-learning
6 508 552 92% sangat baik - Penilaian Terhadap Fasilitas E-learning
4 341 368 92,7% sangat baik
∑ 43 3970 4370 Jumlah rata-rata 90,8% baik Keterangan X = jumlah nilai skor responden untuk setiap item Xi = jumlah nilai skor maksimum untuk setiap item
Berdasarkan tabel 2 kualitas produk bahan ajar berbasis e-learning pada materi atmosfer secara umum menunjukkan kriteria baik. Hal ini ditunjukkan dari 43 item pertanyaan mendapatkan rata-rata presentase 90,8%. Presentase tersebut menggambarkan bahwa siswa tidak menemui kesulitan dalam memahami materi menggunakan google classroom. Hasil data pada tabel2 di atas juga dapat dijelaskan secara khusus sebagai berikut: a. Penyajian Materi Penyajian materi atmosfer sudah baik dengan dilengkapi tujuan dan konsep pembelajaran. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 90, 4% dengan kriteria baik. Meskipun demikian perlu pembenahan materi secara berkala dan ter-update. Pemberian video dan animasi dalam materi memudahkan siswa untuk memahami materi. b. Interaksi Program Interkasi program dalam google classroom sangat membatu siswa dan guru berkomunikasi. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 93,7% dengan kriteria baik. Interaksi antara guru dan siswa dapat mudah dilakukan dengan menggunakan fasilitas chat dan forum.interaksi bukan hanya dilakukan antar guru dan siswa namun siswa dan siswa mudah berinteraksi dan berdiskusi melalui chat dan message. Hasil pembelajaran yang dapat di lihat oleh siswa setelah mengerjakan latihan tugas sehingga siswa dapat mengukur secara langsung kemampuan dalam menguasi materi. Siswa dapat secara mandiri mencari berbagai informasi dengan berbagai link yang ada di internet untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Pemberian game sebagai masukkan dari siswa agar tidak terlalu bosan ketika dalam proses pembelajaran. c. Kualitas Situs Web/Teknologi Interaksi Pemakai Kualitas Web yang digunakan untuk e-learning sudah baik. Kualitas Web mudah untuk di akses. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 88,5% dengan kriteria baik. Menu dalam Website membantu siswa untuk belajar. Bahasa yang digunakan dapat dipilih oleh siswa dengan menggunakan bahasa inggris dan Indonesia. Tujuan untuk memudahkan siswa untuk menjalankan aplikasi google classroom . d. Interaksi pemakai Interaksi pemakai dengan memberikan panduan cara penggunaan aplikasi google classroom memudahkan siswa untuk menjalankan program. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 88, 8% dengan kriteria baik. Interaksi dapat dilakukkan dengan melakukan chat antar giuru
dan siswa. Interkasi ini juga tergantung pada jaringan wifi agar tidak terjadi trouble dan loading mengiriman pesan e. Aspek Desain Pembelajaran Aspek desain sudah sangat baik hanya perlu penambahan warna agar berbeda agar siswa lebih tertarik. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 93, 4% dengan kriteria sangat baik. Desain yang sederhana dan tidak terlalu banyak gambar yang tidak berkaitan dengan materi memudahkan siswa untuk menjalan aplikasi google classroom . Kualiatas bahan ajar sudah baik dengan menggunakan google classroom membantu dalam pembelajaran. Konten yang sudah lengkap seperti pemberian tugas, kuis, forum, chat, message dan penilaian membantu siswa dalam pembelajaran
f. Penilaian Terhadap Panduan E-learning Panduan e-learning mudah dipahami. Panduan petunjuk singkat telah di validasi oleh ahli desain pembelajaran. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 92% dengan kriteria sangat baik. Saran yang diberikan oleh validator digunakan untuk perbaikan buku pedoman sehingga siswa mudah memahami dan membaca panduannya. g. Penilaian Terhadap Fasilitas E-learning Penilaian kualitas e-learning secara keseluruhan sangat baik. Hasil angket yang diberikan siswa memperoleh presentase sebesar 92, 7% dengan kriteria sangat baik. Siswa mudah memahami materi dengan bantuan video dan animasi. Bahan ajar e-learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. h. Keseluruhan Secara keseluruhan multimedia memperoleh nilai 90,8% dengan kualifikasi baik. Penggunaan bahan ajar e-learning dengan menggunakan google classroom dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Penggunaan elearning memudahkan komunikasi antar guru dan siswa.
validasi bahan ajar pada ahli validasi materi dilakukan tiga validasi. Adapun rincian perbaikan berdasarkan hasil dari masing-masing ahli dijabarkan sebagai berikut. a. Perbaikan Materi Materi yang disajikan dalam kegiatan validasi difokuskan pada aspek bahasan materi atmosfer. Kesalahan dalam materi atmoasfer seperti konten isi materi, sumber belajar, keterkaitan mempelajari geografi dengan kehidupan manuasia, dan ketetapan data/fakta menjadi masukkan untuk memperbaiki produk. Masukkan dan saran telah di revisi dan diberi penilaian yang baik sehingga produk bahan akar e-learning pada materi sudah layak untuk di uji coba lapangan. Untuk kesalahan dan saran yang diberikan validator terdapat pada lampiran 10. b. Perbaikan Kebahasaan Kebahasaan pada bahan ajar e-learning bertujuan untuk memperbaiki kosakata dan penulisan dalam materi. Rincian saran dan perbaikan kebahasaan yang diperoleh dalam validasi ahli bahasa diuraikan dalam tabel 3
Tabel 3 Hasil Perbaikan Kebahasaan No. Saran Perbaikan
1
Penggunaan bahasa yang kurang komunikatif
Penggunaan bahasa dengan yang komunikatif dijadikan saran ketika melakukan chat dengan agar siswa
2
Masih ditemukan hubungan antar kalimat yang kurang koheren
Kalimat yang tidak koheren telah diperbaiki juga saran dari ahli materi
3
Penulisan tabel dan sumber mengikuti PPKI
Penggunaan huruf kapitak pada setiap judul dan ukuran font pada sumber harus lebih kecil
4
Masih ditemukan kesalahan EYD
Penulisan harus memperhatikan EYD
5
Masih ditemukan penggunaan tanda baca yang salah
Penggunaan tanda penghubung yang masih banyak ditemukan kesalahan dan penulisan simbol yang digabung – 60-70 seharusnya 60−70 – 80 % seharusnya 80% 6 Memberikan daftar rujukan Sudah ditambahkan
7
Memberikan konsep dan tujuan pembelajaran untuk memudahkan siswa untuk belajar
Sudah ditambahkan
8
Diberikan latihan untuk mengecek pemahaman siswa
Di setiap sub bab telah diberi pelatihan
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan terdapat masukkan, yaitu penulisan EYD ynag mengikuti prosedur PPKI. Penggunaan bahasa yang komunikatif kepada siswa untuk mengajak berkomunikasi. c. Perbaikan Desain Pembelajaran Perbaikan Desain Pembelajaran bertujuan untuk memperbaiki konten dan desain pembelajar. Bertujuan untuk memudahkan siswa untuk mengaplikasi bahan ajar e-learning. Rincian perbaikan desain pembelajaran diuraikan sebagai berikut. Tabel 4 Hasil Perbaikan Desain Pembelajaran No Saran Perbaikan 1 Ucapan selamat datang seyogyanya diletakkan dibagian atas Ucapan selamat datang telah dihilangkan agar tidak terlalu banyak teks yang tidak berhubungan dengan materi 2 Mudah dibaca untuk judul diperbesar sedikit Judul sudah diperbaiki dengan memperbesar teks 3 Seyogyanya ada tombol perintah yang mudah dipahami Pemberian tombol pada buku panduan sudah diberikan untuk mempermudah pengguna 4 Kuis sebaiknya merujuk ke tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Pemberian kuis telah di konsultasikan dengan pembimbing Tabel 4 saran dari desain pembelajaran bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk menjalankan aplikasi google classroom . Saran yang diberikan telah direvisi dan diperbaiki. Penilaian desain pembelajaran bertujuan untuk memperoleh kelayakan bahan ajar.
KESIMPULAN Kajian produk yang telah direvisi ini mencakup tiga komponen, yaitu: (1) materi, (2) bahasa, dan (3) penyajian. Berikut beberapa kelebihan, kekurangan, hambatan dan rekomendasi terhadap pengembangan e-learning yang penulis dapatkan mulai dari proses pengembangan sampai proses uji coba lapangan, baik saran dari responden, validator ahli, maupun dari temuan peneliti sendiri: a. Kelebihan Kelebihan bahan ajar e-learning ini dibandingkan yang lain lebih fleksibel. Produk ini dapat digunakan secara mandiri atau sebagai link dalam pembelajaran e-learning. Uraian kelebihan bahan ajar ini akan dijabarkan sebagai berikut. 1) Bahan ajar e-learning dapat mengintegrasikan semua jenis media, yakni: teks, grafik, peta gambar, animasi, dan video. 2) Kelengkapan fitur, software google classroom yang digunakan menyediakan fitur yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran. Fitur yang tersedia seperti chat, forum, kuis dan assignment 3) Kemudahan penggunaan, karena hampir seluruh komponen dalam software google classroom yang digunakan dapat diatur secara luar dan fleksibel sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan proses pembelajaran. 4) Lebih fleksibel karena tidak membawa secara fisik. 5) Mudah diakses karena template yang dipakai kapasitasnya kecil. 6) Materi dapat dipebaharui setiap saat 7) materi dapat di link kan dengan web lainnya sehingga membuak wawasan dan pengetahuan siswa.
b. Kekurangan Selain keunggulan-keunggulan yang dimiliki, bahan ajar e-learning ini memiliki kekurangan di antaranya: 1) Pemanfaatan bahan ajar tersebut sangat tergantung dengan ketersediaan jaringan internet. 2) Produk sulit digunakan jika siswa tidak memiliki komputer/laptop dan internet 3) Tampilan tidak akan sama tergantung pada web browser yang digunakan. 4) Untuk membuka setiap konten dan fitur membutuhkan loading c. Hambatan Pembelajaran e-learning menawarkan begitu banyak kemudahan. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih ada hambatan. Rincian mengenai hambatan dalam pembelajaran e-learning dijabarkan sebagai berikut. 1) Jaringan internet sebagai modal utama sistem e-learning belum begitu kuat dan stabil. 2) Jaringan berdampak besar terdapat keberhasilan pemakaian pembelajaran online
DAFTAR RUJUKAN
Andreson, R. H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Adri, M. 2003-2008 Konsep Dasar E‐Learning Dengan Google classroom Teknik Elektronika. FT UNP Padang IlmuKomputer.Com adri@muhammadadri.net Amiroh, 2002. Kupas Tuntas Membangun E-Learning Dengan Learning Management System Google classroom . Genta Group Production: Sidoarjo Bambang, 2013. Geografi (Peminatan IPS). Mediatama Surakarta Borg, Walter, R & Gall, Meredith, D,. 1983. Educational research: An introduction. New York: Longman Inc. Bates, T. (1997). The Impact of techonological change on open and distance learning. Distance education Burgos, D. & Specht, M. Adaptive e-Learning Methods and IMS Learning Design: An Integrated Approach Proc. Sixth Int Advanced Learning Technologies Conf, 2006
Clark, R.C. & Mayer R.E. 2008. e-Learning and the Science of Instruction, 2nd ed. San Francisco: Pfeiffer. Cotton, K. 1991. Computer-Assisted Instruction. School improvement Research Series. Portland, or: Nortwest Regional Educational Laboratory, May Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Kemendiknas. Prasetya, Sukma Perdana. 2014. Media Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Penerbit Ombak Prawiradilaga D.S., Ariani D&Handoko H., 2013. Mozaik Teknologi E-learning. Jakarta: Kencana Prenamedia Group Purbo, Onno, W., 2002. E-Learning Berbasis PHP&MySQL. Jakarta: Elex Media Komputindo Rosenberg, M.J. 2001. E-learning: Strategies for Delivering Knowledge in the the gital age. New York: Mc graw-hill companies Sahrir. 2011. Pengembangan Modul Atmosfer pada Kelas X Sekolah Menengah Atas. Tesis, Jurusan Pendidikan Geografi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Tesis, tidak diterbitkan. Malang: Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Suwastono, Andik. 2011. Pengembangan E-Learning Berbasis Google classroom pada Materi Penginderaan Jauh. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM. Tarbuck, Edward J. and Lutgeens Frederick K. (2003). Earth Science. Publish by Pearson Education.